Selasa, 28 Februari 2012

Warga Bali Di Berlin Bangun Pura

Umat Hindu di Berlin, Jerman berhasil membangun tempat suci yang diberi nama Pura Tri Hita Karana yang penggunaannya diresmikan tahun 2003.

Tempat suci tersebut dibangun di Taman Bali Marzhan Berlin Jerman, tepatnya Erholung Spark Marzhan, Wakil Ketua Nyama Braya Bali (NBB) Berlin Ketut Warsini, didampingi Sekretaris Ida Bagus Puja Erawan, SH ketika bertemu Bupati Buleleng Putu Bagiada di Singaraja, Selasa.


Pembangunan tempat suci oleh NBB menunjukkan bukti nyata sikap warga Bali untuk mengokohkan Bali di Berlin, Jerman.

Ketut Warsini menambahkan, pura tersebut awalnya dibangun di atas lahan seluas 500 meter persegi oleh Pemerintah Kota Berlin, sekaligus difungsikan sebagai tempat memperkenalkan kebudayaan warga Bali kepada masyarakat Berlin, dan sebagai tempat kunjungan wisata.

Tempat suci tersebut 23 Oktober 2010 digelar kegiatan ritual "Ngelinggihang" tirta (air suci) yang didatangkan dari Pura Besakih, Bali.

Hal itu dengan tujuan untuk menghubungkan pura yang ada di Berlin dengan Pura Besakih, Bali.

Setelah mendapat izin dari Pemerintah Kota Berlin, NBB bersama Duta RI berencana akan menggelar upacara "Ngenteg Linggih" untuk  menyucikan areal pura dan memanfaatkan sebagai tempat persembahyangan.

"Maksud dan tujuan saya bertemu dengan Bupati Buleleng adalah mohon doa restu dan mengundang bupati turut hadir dalam upacara ngenteg linggih yang akan dilaksanakan pada tahun 2012," jelas wanita inisiator dari Buleleng, Desa Tamblang ini.

Selain itu, Ketut Warsini juga memaparkan proses pembangunan pura dengan menghabiskan biaya 385.000 euro atau sekitar Rp5 miliar.

Bahan pembangunan tempat suci itu seluruhnya mendatangkan dari Bali dan arsiteknya juga secara khusus didatangkan dari Bali.

Biaya pembangunan tempat suci itu diperoleh dari bantuan Duta RI, Pemerintah Kota Berlin, masyarakat Berlin, dan para warga Bali yang tinggal di Jerman.

"Untuk memfungsikan pura tersebut sebagaimana mestinya, akan dibangun padmasana, piyasan, dan bale kulkul, baru dilaksanakan upacara ngenteg linggih," jelasnya.

Mendapat informasi tersebut Bupati Buleleng Drs Putu Bagiada, merasa bersyukur dan berterimakasih kepada seluruh elemen yang sudah berjuang membawa dan menjaga nama baik Bali ke luar negeri.

Bupati Bagiada sangat berbangga karena sikap bukti nyata dari orang Buleleng sendiri untuk "ngajegang" Bali, meskipun tinggal di Jerman.(*)

0 komentar:

Posting Komentar